Sabtu, 23 Januari 2021

SELAMAT TINGGAL RUANG ISOLASIKU # 01

Hallo brader 
Menjadi seorang tenaga kesehatan punya resiko tinggi ya terpapar covid..dan ini benar kualami sendiri..
Badai covid menerpa daerah tempat tugasku setelah new normsl tepatnya bulan Agustus yg menjadi awal peningkatan kasus..
Saya ikut dalam tim gugus covid 19 di tempat kerjaku dan sejak Maret 2020 ikut aktivitas .dimana di kampung diterapkan pemantauan bagi warga yang baru pulang dari daerah zona merah ataupun dari luar daerah...hemm ..
Disaat tim gugus masih ketat
beda lho kita bener bener mampu mencegah dan menghandle penyebarannya...
Tapi disaat tim gugus mulai dibubarkan dan tidak ada lagi pemeriksaan ketat dikarenakan sudah new normal maka satu persatu mulai nampak bahkan ada beberapa puskesmas yang lock down karena ada nakes yang terpapar ditambah banyaknya perusahaan besar di wilayahnya yang satu persatu pekerjanya terkonfirmasi positip 
memang banyak yg statusnya orang tanpa gejala...alias Otg
Sementara perkembangan virus juga terus mempengaruhi pola pelayanan dan pandangan dunia kesehatan terhadap virus covid 19,.  
Pada kasus temuan pertama ketika ada kematian responku pun berlebihan disaat itu ada yg ninggal dengan konfirmasi positip ,langsung orang yg nganter ke RS dan yg kontak tak suruh cepet ganti baju dan bakar ...paniknya mencekam.
Seiring berjalanya waktu pengetahuan bertambah ya..tidak sebegitu ya yah...hehe..
Penangan pertama kasus konfirmasi positip di wilayahku terjadi konflik maklum baru pertama menangani covid, termasuk otg tapi biar menjadi evek jera di perintahkan untuk jemput dengan ambulan lengkap, maklum waktu itu dan mungkin sampe saat ini pun masih banyak masyarakat yang pro kontra dengan PANDEMI COVID 19 ini.
Banyaknya teory konspirasi dan banyaknya orang yg ikut ngomong dimedia membuat suasana menjadi keruh...
Ah ini akal akalan orang kesehatan aja.demikian bunyi postingan FB salah seorang warga desa yg melek teknologi..
Iya ini biar dana covid turun kan biayanya besar...
Iya itu karena kemaren si Fulan pake mobil Alphard waktu swab makanya dibuat positip...

Berbagai macam postingan miring di masyarakat membuat dinamika penanganan covid jadi seru.malah ada salah satu oknum kepala desa yang berorasi di depan khalayak yg mengatakan covid hoax dan lain sebagainya..
Yah dinamika masyarajat berkembang pengetahuan semakin meningkat..banyaknya kematian pasca era datangnya covid bener bener ada dan terbukti...orang orang yang dulu kita kenal baik ternyata sudah mendahului kita ke kampung balik papan alias sudah meninggal.
Semenjak Agustus hingga Desember tercatat yg terkonfirmasi positip memang melebihi angka 100 lebih apalagi disaat sebuah perusahaan besar mewajibkan screening besar besaran terdeteksi banyak...
Penangananpun  sudah semakin baik, OTG sudah bisa diterima masyarakat untuk isolasi mandiri dirumah...
"Pak kami kan terkena covid mana bantuanya dari pemerintah...
"Ibu minta bantuan dengan pemerintah yang ibu maksud sekarang sudah tidak ada lagi kecuali simpatik warga..ini pasca new normal bantuan dari warga yang simpatik..
Oh gitu ya pak..
Iya makanya berusaha jangan tertular ikuti protokol kesehatan...
Demikian sebuah percakapan warga dengan aparat pemerintah..
Memang iya disaat Belum new normal subsidi dan bantuan untuk covid ada tapi setelah itu ya harus berusaha sendiri, bantuan pemerintah yg ada adalah ketika terkonfirmasi dan di rawat maka gratis....itu saja
Diawal covid katanya yg dirawat dapet uang saku lho tujuannya untuk tingkatkan imunitas ya uangnya untuk beli vitamin dan makanan sehat, bukan untuk beli togel dan pasang porkas ya hehehe
Nah isolasi mandiri dirumah sudah bukan hal aneh dan masyarakat sudah mulai banyak paham dan terbiasa alias akrab dengan covid ..
Penanganan juga sudah tidak mencekam seperti dulu...
Tapi akhirnya di bulan Desember 2020 aku terpapar juga setelah satu tahun ikut berkecimpung di satgas covid 19....

Ok maaf dulu ya temen temen sepertinya ada yang mau lewat..
Kita sambung besok ya...
Ok jangan lupa inget Allah SWT dan jangan lupa bahagia...
Eng ing eng....
Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar